Lost

by - Februari 15, 2013

Ketika menulis ini, saya benar-benar sedang berada didalam sebuah fase dimana saya merasa sangat sendiri....... dan kesepian.

Entah apa dan kenapa, atau bagaimana serta kapan datangnya. Namun saya yakin, kita semua pasti pernah setidaknya merasakan apa yang sedang saya rasakan. Feeling lost. Apa yang hilang? Saya pun nggak tahu. Yang jelas, saya merasa hampa. Walaupun saya punya seabrek kegiatan, sejumlah sahabat yang luar biasa baiknya, pun dengan seorang pacar, tapi nggak tahu kenapa sekarang saya masih juga merasa sepi.

Apa ya? Mungkin ini sebuah bagian dari pendewasaan. Perkembangan pola fikir sampai pada tahap, apa sih sebenernya tujuan hidup gue? Ya, saya tahu toh hidup kita didunia hanya untuk mencari pahala sebagai bekal dikehidupan nantinya yang kekal, saya paham. Namun lebih dari itu, sebenarnya apa yang sedang saya lakukan sekarang?

Mungkin ini yang namanya perubahan fase dari remaja, untuk mulai memasuki masa dewasa. Ah, tapi rasanya terlalu dini. Saya hanyalah seorang anak yang tidak tahu apa-apa mengenai dunia, pun artinya. Tapi semakin hari, semakin saya menghidupi kehidupan saya ini, saya masih juga tidak mengerti benar-benar, lagi ngapain sih gue nih?

Iya, belajar, menjadi seorang sarjana, lalu bekerja dan membantu orang tua. Tentu itu tujuan semua orang, begitu juga dengan saya. Saya harus hidup terpisah dari kedua orangtua dan adik, ya untuk itu. Mungkin itu juga ya alasan kenapa saya merasakan hal seperti ini, sepi, karena tidak hidup berdampingan lagi dengan orang-orang yang paling saya cintai.

Ini tahun ketiga, dimana saya hidup sendirian. Hanya ada sahabat-sahabat yang setiap hari 'seliweran' di kehidupan saya. Entah gimana saya kalau nggak ada mereka, mungkin bukan cuma abu-abu, setidaknya abu-abu masih sebuah warna. 

Tulisan ini benar-benar nggak bermakna. Saya pun nggak bisa melihat korelasi antar kalimat yang saya tulis. Biarlah, kali ini saya hanya ingin berusaha mengurai benang kusut yang menyelimuti pikiran saya.

Mungkin, saya hanya sedang ingin dipahami. Selama ini saya merasa saya selalu mencoba "ada" untuk orang-orang disekeliling saya. Mendengarkan keluh kesah dan cerita mereka, berbagi tawa dan kesenangan. Namun jauh, jauh dibalik itu semua, saya memendam rasa hampa yang begitu besar. Mungkin saya juga ingin, atau butuh, memiliki orang yang bisa "ada" untuk saya. Orang yang benar-benar bisa melebur dengan semua keanehan dan kesuraman pikiran saya. Tapi saya tidak yakin, dan belum pernah menemukan orang yang benar-benar bisa tahan dengan saya yang seperti itu. Makanya, selama ini saya berusaha menutupi nya dengan selalu bersikap ceria dan terlihat biasa didepan mereka.

Topeng? Ah, terlalu jahat rasanya menyebutnya. Seakan saya menipu semuanya dengan hal yang palsu. Tidak, saya benar-benar bahagia dengan apa yang saya miliki, orang-orang hebat yang selalu baik kepada saya. Mungkin terkadang saya hanya butuh dimengerti, seperti saya selama ini berusaha mengerti.

Sometimes I just need to babble about everything I felt about. Tapi saya nggak tahu harus kepada siapa saya menumpahkan semua rasa itu, selain kepada Tuhan Yang Maha Besar, tentu. Bukan, bukan sekedar masalah sehari-hari, yang saya tahu, saya masih bisa mengatasinya sendiri. Tapi lebih ke....... apa ya? Mungkin lebih tepatnya, saya ingin membuka diri saya selebar-lebarnya, sepenuhnya, kepada orang yang bersedia peduli. Karena, menyimpan semuanya sendiri itu benar-benar melelahkan ya?

Saya akui, saya terlalu menahan diri. Saya terlalu sombong, untuk selalu bersikap kuat, dan menguatkan orang lain. Sementara sebenarnya saya pun rapuh dan butuh tempat untuk bersandar. Saya selalu sibuk untuk membahagiakan, pun saya sebenarnya juga ingin merasakan dibahagiakan oleh orang lain. Seperti sekarang.

You May Also Like

0 comments