Is It Complaining That Bad?

by - Oktober 08, 2014



Kita pasti sering denger ucapan:

"Ngeluh mulu lo kerjaannya"

"Komentar doang bisa nya"

"Emang lo ngerti masalah begituan? Udah deh urusin aja diri lo sendiri dulu"

"Daripada lo sibuk ngomong ini itu, mending lo ngelakuin sesuatu kalo emang nggak suka" ,etc.

dari orang-orang ketika kita mengeluh, berkomentar, atau mengeluarkan pendapat kita akan sesuatu.

I often asked myself, what's so wrong about bragging or even giving any comments about something?
Think of it, that's the problem of society nowadays. Kalau kita komentarin sesuatu, dianggap sok tau. Kita mengeluh, dibilang nggak ada gunanya. So what should we do? Do something, change something, they said.

Disamping, sebenernya itu hak masing-masing orang untuk berpendapat yang udah di atur dalam undang-undang, I think blabbering is fine. Kenapa?

Ada satu kalimat dari dosen pembimbing saya, yang sampai sekarang membekas banget di otak, and I'm surely gotta stick that words for myself forever. Intinya begini:

"Ketika kamu nggak ngerti, nggak suka, bingung, atau ngerasa nggak terima akan sesuatu hal, sebenernya kamu sudah maju satu langkah dalam hidup kamu. Kenapa? That way, you will start thinking, arguing, and then you eventually can change or solve or understand it. Fase paling dasar dalam hidup adalah ketika kamu nggak peduli dan nggak mau tau. If you live like that, you will not go anywhere."

So, to know what you don't know, what you dislike, or what you don't understand is the first step in your milestone in life.

Kamu ngeluh kejebak macet di Sudirman padahal berangkat jam 7. Artinya kamu tau, besok kamu harus berangkat lebih pagi lagi.

Kamu nggak suka sama kondisi politik sekarang. Artinya kamu tau, pileg dan pilpres selanjutnya kamu nggak akan pilih orang-orang itu lagi.

Kamu mungkin nggak ngerti, kenapa di Sudirman bisa macet terus setiap hari, kenapa rapat DPR dan MPR aja pake ribut-ribut terus, but if you have notice that, maka yang orang-orang bilang "do something change something" itu sesungguhnya telah kamu lakuin, kayak contoh yang diatas simpelnya.

What they expected with "do something change something"? Kita nggak perlu jadi politisi kok buat boleh ikut-ikut komentar tentang politik. Kita nggak perlu jadi pemerintah dulu kok buat sok-sokan ngasih solusi ngurangin macet. Justru dengan kita mulai peduli, selanjutnya kita bisa berkontribusi dalam masalah-masalah itu, sesuai sama porsi kita. Dengan nggak milih politisi yang korup dan haus kekuasaan, dengan berangkat lebih pagi biar nggak ikut jadi sumber kemacetan, bahkan hanya dengan ngomentarin sesuatu yang bisa bikin orang lain ikut notice the problem dan meningkat awareness nya juga.

Kerjaannya pengamat politik ngapain sih? Kontribusinya mereka apa? Kayaknya kerjaannya cuma dateng-dateng ngomong di talkshow tv doang. Tapi kamu sadar nggak, dengan mereka wara wiri itu, bikin kita orang awam yang nontonin mereka jadi ikut sadar dan ngerti, setidaknya sedikit, tentang oooh this is what really going on in my country. So what should I do, what could I do.......... seterusnya, influence-influence ini yang akan bikin orang lain ikut paham, peduli, dan akhirnya saling memberikan kontribusi.

Jadiiii.....

Yes, complaining is fine, once in a while yah. Nggak setiap saat ngeluh, marah-marah juga. Nggak cuma ngeluh dan marah-marah juga kerjaannya. Tapi dengan berawal dari ngeluh dan marah-marah itu kita bisa berbuat sesuatu untuk mengubah keadaan.

That way, we will go to the next step: what we want, what we need to get what we want.




Selamat makan siang! :D


You May Also Like

0 comments