Engagement: Memantapkan Tujuan

by - September 10, 2018


Kalau kata orang, konon proses menentukan pasangan hidup itu ada tiga: koleksi, seleksi, resepsi. Walaupun proses mengoleksi calon pasangan nggak segampang koleksi oppa-oppa Korea kesayangan, nentuin pasangan hidup emang butuh proses. Yang berbeda-beda buat masing-masing orang.
Ada yang prosesnya cepet, ada yang bertahun-tahun pun nggak kunjung selesai. Ada yang prosesnya terasa sungguh gampang segampang mencari komen nyinyir netijen di IG artis, ada juga yang susahnya kayak nyari jalanan lancar di Jakarta pas jam pulang kerja.

Dan yang paling nggak masuk di akal, adalah gimana hidup bisa se-mengejutkan itu. :)) 

Duluuuuu banget, gue punya cita-cita buat nikah muda. 23 tahun. HAHAHA. Tapi beberapa tahun kemudian, gue justru menganggap pasangan, komitmen, apalagi pernikahan adalah hal yang menakutkan banget. Sampai akhirnya, di bulan Februari 2018, gue malah meng-iyakan ajakan seseorang untuk menikah. 

APAAA?? JADI ISTRI ORANG?? HAHAHAHA. HA. HA.

Masih se-nggak percaya itu, now I have someone whom I called: fiancee. :)

Iyah, se-nggak percaya itu. Se-heran itu. Se-aneh itu. Tapi juga.... Se-bahagia itu. Hehehe.

Buat gue, proses mencari dan menentukan pasangan hidup bukan sekadar koleksi, seleksi, resepsi. Juga bukan cuma masalah memilih dan dipilih. Tapi juga soal memantapkannya. Jadiin itu sebuah tujuan yang harus dicapai, berdua.

Karena buat apa kalau cuma jadi pilihan, bukan tujuan? ~~~



Ps: Ternyata dilamar orang itu.... HIHI. Menyenangkaaan, tapi cuma mau ngerasain sekali itu aja hehe. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Bukan cuma jadi momen penting gue dan Kakiram, tapi juga dua keluarga kami. Yang sama-sama besar, dan inshaaAllah akan menjadi semakin besar. Yeayyyy




Jakarta, 8-9-18
Love, Rima & Kiram
yang perasaannya campur aduk terharu, excited, khawatir, bahagia, dan.... content.

Semoga perjalanan selanjutkan akan selalu seru <3
Mohon doa dan restunyaaa hihi.



PS lagi, biar kayak orang-orang lain, mau cerita persiapan lamaran aaah..... kapan-kapan, kalau nggak mager nulis. HAHA

You May Also Like

0 comments