Merasai Rasa

by - Juli 26, 2014


Merasai rasa, aku belajar segala yang ada.

Dari pertemuan, aku mengenal.
Bukan mana kawan, mana lawan.
Melainkan kemewahan bersinggungan dengan orang-orang.
Yang aku tau, tak akan selamanya singgah namun selalu bisa ku petik pelajaran dan kenangan.

Dari kebersamaan, aku melihat.
Bukan baik buruknya waktu yang telah melaju.
Melainkan berapa besar dan banyak perubahan selama kita tumbuh dan berkembang.
Yang akan menjadi bekal, untuk dapat melanjutkan perjalanan dimasa depan.

Dari harapan, aku bersyukur.
Bukan tentang hal-hal yang harus aku raih dan aku capai.
Melainkan jutaan semangat yang terus aku hembuskan demi asa-asa tercipta.
Yang menjadi kekuatan dalam diriku untuk tak mudah jatuh dan merasa kalah.

Dari kepedulian, aku mendengar.
Bukan hanya keluh kesah yang membuat mereka datang menghampiri.
Melainkan riuh yang sedikit teredam dalam ketenangan dari setiap pelukan dan senyuman.
Yang aku harap dapat meringankan bebannya, walau tak bisa ku hilangkan sepenuhnya.

Dari kasih sayang, aku mengerti.
Bukan apa yang akan aku dapatkan setelah aku memberi.
Melainkan kehangatan yang menjalar ketika kita berusaha berbuat apa yang mampu kita buat.
Yang menempa hati dan kualitas diri untuk mengenal arti ketulusan tanpa mengharap balas.

Namun rasa adalah persoalan suka dan duka, mendesak hati sampai sesak.

Dari kebohongan, aku tersadar.
Bukan lalu timbul kebencian dan rasa sakit hati.
Melainkan semakin menghargai kejujuran sebagai sebuah komitmen tinggi.
Yang harus selalu aku jaga, demi setiap kepercayaan yang telah aku terima.

Dari pengkhianatan, aku bersabar.
Bukan kemarahan dan dendam yang terus merajalela menganggap semua adalah kejahatan.
Melainkan mengenal rasa sakit yang abstrak. Tidak terlihat tapi terasa. Tidak teraba tapi mencekat tajam entah dimana.
Yang akan menjadikan aku mengasihi kesetiaan, karena aku tau pedihnya ditinggalkan.

Dari kehilangan, aku menerima.
Bukan tentang sesuatu yang disia-siakan, dibuang setelah manis berubah sepah.
Melainkan menerima bahwa tidak semua hal yang indah dan membuat jantung berdegup kencang berarti takdirku.
Yang menjadikanku tak lupa, bahwa patah hati membuatku kuat untuk mampu merelakan dan hidup kembali.





You May Also Like

0 comments