Mencari dan Menemukan Bahagia

by - April 09, 2016



Berawal dari sebuah obrolan bersama seorang teman....

"Asal kan lo nonton film rekomendasi dari gue juga."
"Boleeeeh apa apa"
"Mau yang nuansanya kayak apa?"
"Yang nggak bikin gue gloomy sepanjang hari. Haha."
":) Hector and The Search for Happiness udah belum?"
"Belum nonton. Oke dicatat!"
"Harus. Banget. Dijamin bakal kayak gini sepanjang hari: *sticker Moon di Line yang ngangguk-ngangguk*


***

Sejujurnya, pertamanya, saya agak males mau nonton film Hector and The Search for Happiness ini (HAHA). Kenapa? Soalnya rating di Rotten Tomatoes dan Metacritic nya rendah banget, bahkan 40% pun nggak nyampe. Dan saya tipe orang yang gampang banget kepengaruh sama rating kalau mau nonton film. (Abis ini dimarahin. "Isssssssshhh. Mesti dialami dulu filmnya!" haha).

Tapi karena di kantor lagi mati ide dan nggak tau mau ngapain biar moodnya bagus, akhirnya saya memutuskan untuk nonton si Hector (Btw, perjuangan abis nyari filmnya di torrent), dengan ekspektasi, "hmmm kayaknya filmnya nyenengin nih."

Sinopsis singkatnya: Ada seorang psikiater bernama Hector, yang kayaknya udah punya semua yang dia butuhin di hidupnya. Semua serba teratur. Punya pacar yang setiap hari ngurusin hidupnya dengan detail dan rapi. Punya pekerjaan tetap yang bikin dia mapan. Sampe-sampe, Hector justru ngerasa bosen, monoton, dan nggak tau lagi "arti hidup dan bahagia".

Nah buat nyari tau apa arti bahagia demi pasien-pasien yang tiap hari dia temuin ini, akhirnya Hector mutusin buat pergi. Keliling dunia. Tanpa tujuan dan waktu yang pasti. Tanpa tau apa yang harus dia cari, demi bisa ngejawab satu pertanyaan, "What makes people happy?"

Dan ternyata, selama dua jam nonton film yang saya kira bakal nyenengin dan bikin ketawa-ketawa ini, justru malah bikin saya narikin tissue di meja kantor dan sibuk srottt srotttt ngeluarin ingus sambil ngelap air mata. Sial. Temen saya itu bohong banget. Hahahaha.

Selama dua jam ngikutin perjalannya Hector, saya ketawa, senyum-senyum, nangis sesengukan, dan saya juga jadi ikutan belajar nyari tau arti bahagia. Filmnya quote-able banget. Sampe-sampe saya catetin hal-hal dan dialog-dialog yang menurut saya keren. Dan cocok buat caption foto di Instagram. Hahahahahagadeng.

Intinya, iya, emang bener. Kadang kamu harus pergi jauh, buat akhirnya kamu mencari jalan pulang.

Jauh-jauh si Hector keliling dunia dari China sampe Afrika, ujung-ujungnya, he returns with one realization: he HAD everything he needed to be happy, those whole time.

Ada banyak banget hal yang bisa bikin manusia bahagia. Sama kayak yang dicatet sama Hector.

"A lot of people think, happiness means being richer, or more important."

"Happiness could be the freedom to love more than one woman at the same time."

"Happiness is, answering your calling."

"Happiness is being loved for who you are."

"Happiness is feeling completely alive."

"Happiness is, knowing how to celebrate."

etc, etc.

Saya setuju banget sama semuanya, dan rasanya pengen saya bold dan underline satu per satu itu dialog di Hector and The Search For Happiness. Yang saya nggak setuju justru sama pernyataan akhirnya: "We all have an obligation to be happy.'

Nooooooo...... Kita nggak perlu punya kewajiban buat bahagia. Kita nggak perlu punya hak buat bahagia. Happiness is here. It lies within ourself. We all, all of us, have the capacity to be happy. Bahagia udah terletak di dalam setiap diri makhluk hidup kok. Kita tinggal mencari dan menemukannya aja.

And sometimes, we're trying too hard to look for happiness in a place that too far away and too hard to get. Kenapa? Karena kita terlalu fokus sama "the next thing" dan jadi lupa untuk fokus sama "what's right in front of us". Kayak apa yang dicatet Hector; Many people only see happiness, only in their future.

Padahal bahagia adalah kumpulan dari rasa-rasa yang sederhana.

Nggak sesusah ngerjain soal matematika. Atau nggak sejauh harus keliling dunia. Atau nggak segila bisa pacaran sama Maria Ozawa.

Dikumpulin aja, sedikit-sedikit. Satu persatu. Karena bahagia bukan jackpot yang didapetin once in a while atau cuma sekali seumur hidup.

And last, the only way to find happiness, is to create meaning and purpose in our own life.

Kesimpulan: besok-besok emang jangan terpengaruh rating kalau mau nonton film. Hahahaha. Hector and The Search for Happiness baguuuuuuuus! Seselesainya, saya capek nangis. Tapi juga nggak tau kenapa, ngerasa lebih plong dan lega. Ngerasa lebih kaya, perasaan dan hatinya. Dan... bawaannya pengen senyum sepanjang hari ke semua orang. Biar bahagia dan nularin bahagianya.

Jadiiii.... Selamat berbahagia, setiap saat dan kesempatan! :D


You May Also Like

0 comments