Untuk Tahun-Tahun Tak Terlupakan

by - Mei 23, 2014


Bismillahirrahmanirrahim...

Beberapa saat setelah Farewell Party selesai, setelah ngelihat semua post temen-temen di beragam social media, setelah menonton lagi dokumenter rekam jejak perjalanan kita selama 3 tahun, gue seketika kilas balik, kembali mengingat setiap hari-hari yang telah gue, lo, dan kita lewati bareng-bareng.

Ada begitu banyak cerita disana. Di setiap momen dan waktu yang kita habiskan bersama.
Ada begitu banyak canda dan tawa disana. Di setiap keceriaan yang selalu kalian pancarkan.
Ada begitu banyak ilmu dan pengetahuan disana. Di setiap ruang-ruang kelas yang kita datangi. Di setiap diskusi-diskusi yang kita lakukan.
Dan ada, begitu banyak arti dari persahabatan disana. Di setiap kebersamaan yang kita lewatkan. Di setiap perjalanan, pelajaran, dan kenangan yang akan selalu menghiasi memori dan hati kita.

Hari ini, betapa banyak pembelajaran yang telah kita dapatkan. Betapa jauh kita sudah berjalan. Betapa luar biasa pencapaian-pencapaian yang telah kita raih.

SIL 47 adalah tempat dimana lahirnya banyak mimpi dan cita-cita, tempat kita berjuang bersama untuk mendapatkannya. SIL 47 adalah tempat kita tumbuh dan berkembang, tempat mengenal dan menggali potensi diri, serta belajar untuk mengerti dan memahami orang lain. And the most important thing than all, SIL 47 is means having friends family we'll keep for the rest of our lives, for we really are all in this together.

Because in life, what we are about is being in the moment and making the moments count. Belajar bareng di kelas dan praktikum, makan bareng di sapta, ngobrol ngalur ngidul di bawah pohon, tidur di sekret SIL, nongkrong sampai malem di warkop, ngerusuh di WHK, tek-tekan kursi waktu ujian, kobekan anonim yang akhirnya ketahuan, digesek dan diiket pas perayaan ulang tahun, naik gunung bareng, liburan bareng, fieldtrip bareng, dan berjuta momen bareng-bareng lainnya yang rasanya nggak akan habis kita ingat.

All the beautiful things we've experienced, the beautiful places we've seen, the beautiful memories we've shared, and the beautiful moments we've shared. That's all we are going to remember, in the end.

Malam tadi dan hari ini gue melihat begitu banyak tawa dan air mata yang kalian tumpahkan. Tangisan kalian, bagi gue bukan kesedihan, tapi sebuah ungkapan rasa bahagia dan syukur yang sangat dalam, karena kita memiliki sebuah kisah yang begiiiiiiitu indah. Kebahagiaan yang tak terkira hingga menyesaki dada, dan nggak sanggup untuk kita lepaskan.

Sebagai sebuah keluarga, ada kalanya kita berantem, berbeda pendapat, itu semua hal yang biasa. Tapi seperti yang kalian tau dalam hati masing-masing, bahwa kita, selalu punya jalan untuk kembali.

Karena hari esok adalah awal yang baru untuk kita semua. Nggak akan bisa lagi kita dapatkan kebersamaan-kebersamaan seperti dulu. Momen-momen yang telah kita lewati, nggak akan bisa terulang. Semua berubah, semua akan meninggalkan. Dan akan ada satu masanya, kita hanya bisa kembali mengingat dan merenungkan, "kapan ya kita bisa kayak dulu lagi?"

Tempat-tempat pembelajaran kita akan berubah, dari kelas-kelas menjadi ruang kantor, kursi pemerintahan, lokasi proyek, dan medan-medan perang lainnya. Semua yang telah kita dapatkan di SIL, adalah bekal penting untuk kita bisa survive di kehidupan yang akan datang. And my hope is, when we meet later on down the road of life, we will have amazing stories to share with one another. My hope is that we become fearless. My hope is that we live with no regrets. Gue selalu yakin, kalian semua akan jadi orang yang besar dan hebat nantinya.

Sekali lagi, terimakasih untuk tahun-tahun tak terlupakan. Terimakasih untuk kenangan masa muda yang nggak bisa cukup gue ungkapkan. Seperti yang seorang teman katakan, "how lucky I am, to have something makes saying goodbye so hard." Yes. To know that there is something eternal even in the most temporary things, that there is something precious even in the saddest of ending, it's a relief. :)

"Sampai jumpa kawanku, semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan"

We did it, SIL 47, we did it!

Saya, Ratu Rima Novia Rahma
bangga menjadi 1 dari 61 orang keluarga SIL 47



You May Also Like

2 comments

  1. Setiap kuliah S2 dan galau gara2 tugas yg kurang manusiawi, selalu kangen masa2 S1 SIL 47 setiap galau tugas masih bisa bersyukur karena ternyata banyak yg lebih menderita hahaha. Kalau sekarang di S2 gatau kok rasanya kayak senggol bacok :(

    BalasHapus
  2. :")) Karena perjuangan makin lama akan makin berat ya Pu. Semangat teruuusss Pupu, kalau lagi susah sedih inget aja masa-masa bego-begoan kita hahaha pasti jadi ketawa lagi :D

    BalasHapus