Ada Apa Dengan Cinta
Saya bukan mau nge-review film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang
bikin heboh Indonesyah dan bikin baper satu negara, nggak. Ya tapi ada
kaitannya sih dikit. Jadi, tulisan ini terpikirkan setelah nonton filmnya, dan
merasa....... kecewa. Iyah. Hahahahaha. Sebenernya bukan kecewa Cinta dan
Rangga balikan lagi, hellooooohhhh ngeliat mereka berdua akhirnya bareng-bareng
setelah sekian purnama tuh udah jadi salah satu life goals kalik.
Hahahahahagadeng lebay, intunya gitulah. Yang saya kecewa adalah, caranya. Saya
berharap Cinta dan Rangga bisa menemukan hati mereka lagi dengan cara yang
lebih.... apa yah bahasanya henggg.... nggak murahan, mungkin?
Menurut saya, yang jahat di film ini bukan cuma Rangga yang
mutusin Cinta tanpa alasan yang jelas trus ngilang gitu aja selama sembilan
tahun. Tapi mereka berdua. Jahat, jahat banget. Sama Trian. UUUHH. Sampai
filmnya habis, yang saya pikirin adalah gimana perasaannya Trian setelah
pengakuan Cinta (yang udah tahu salah tapi masih tetep aja ngotot. LEO BANGET
SIH. KZL. hahahaha).
Cerita AADC 2 mirip-mirip sama satu drama korea yang pernah
saya tonton juga, judulnya Discovery of Love. Gitu deh, sama ngeselinnya. Jadi
si cewek ini udah bahagia ngejalin hubungan sama seorang cowok A yang baik
banget, udah tunangan juga. Nggak ada masalah apa-apa di antara mereka berdua,
sampai akhirnya tiba-tiba cowok B, mantan pacar si cewek yang selama
bertahun-tahun ngilang, eh ketemu lagi. Lalu konflik batin terjadi antara
mereka berdua. Unfinished business, yang berarah kepada unfinished feelings ternyata.
Sampai akhirnya, si cewek memutuskan hubungannya dengan cowok A, dan akhirnya
kembali ke cowok B.
Walaupun saya juga adalah fans berat pasangan Cinta-Rangga
dan suka banget sama pasangan cewek dan si mantan di Discovery of Love, tapi
hati saya tetep retak untuk Trian dan si cowok A itu. Dan saya bertanya-tanya
dalam hati, segitu benar kah istilah "memories are scarier than love"
itu? Dan apakah itu berarti, cinta nya Cinta untuk Trian dan cintanya si cewek
untuk pacar A nya, sebenarnya bukan benar-benar cinta, sedari awalnya? Pelarian
kah? Pengisi kekosongan kah? Tapi mereka bahagia, bukan, sebelum si masa lalu
ini dateng lagi?
Banyak yang bilang, lha itu loooh yang namanya cinta sejati! Nggak
ada yang bisa memaksakan hati. Dan nggak ada juga yang bisa menyalahkan hati
yang pergi. Justru sebenernya nggak pergi, tapi kembali. Kembali ke orang yang
tepat, yang udah seharusnya memiliki.
TRUS GIMANA DONG SAMA JANJI DAN KOMITMENNYA CINTA SAMA PASANGAN
YANG SEKARANG? Katanya, cinta adalah komitmen? Hmm... Hmm.. Hmm.. Mungkiiin, all promises made on the basis of love, are true. Tapiii
kalo kata Discovery of Love ginih: "...but there’s no one who will fulfill
that eternal promise after that love has ended. A promise only lasts as long as
the love does.” Dan ketika mereka memilih kembali sama masa lalu mereka
itu, ya cinta yang ke pasangan sekarang, udah mati.
TAPI, TAPI, TAPI... Berarti
semua orang bisa balik ke mantan-mantan legendarisnya dong? Jadi, kenangan
lebih kuat dari masa sekarang? Iyah? IYAH?! *kata orang-orang berpacar yang
langsung insecure* hahahah. Hengg, nggak juga kok.
Bahkan hampir setiap saya nonton
drama korea ya (dan itu buanyak banget!), pasti default ceritanya nggak
jauh-jauh dari gini: ada cowok perfect, punya mantan yang perfect juga, trus
ditinggalin sama si mantan, trus ketemu cewek baru yang biasa banget, trus
saling suka, trus mantannya yang dulu dateng lagi, trus galau, tapi ujungnya,
akhirnya si cowok milih cewek yang sekarang.
Why? Karena buat beberapa
orang, se-nggak terlupakan apapun dan kayak gimana pun masa lalu mereka, pada
akhirnya, they moved on, eventually. Their life, and their hearts. They've grew apart. Udah terlalu banyak hal yang
berubah, dan hati mereka juga udah berubah. Kenangan, cuma akan bisa dikenang
aja, tapi nggak untuk diulang. Their hearts will shaking for a while, the
memories will taking over, tapi setelahnya mereka sadar, they don't live in the
past anymore.
Jadi.... intinya apa?
Intinya.....
NGGAK TAU. HAHAHAHAHAHA.
Makanya judulnya teh juga
udah gitu, ada apa dengan cinta.
What is love, actually?
0 comments