Mengatur Ekspektasi

by - Mei 01, 2016

really? (sumber: pinterest)


Ceritanya, Hari Jumat yang lalu, saya dan seorang teman sedang mengelilingi bursa buku di Blok M Square, mencari buku tentang kolesterol untuk kenang-kenangan teman lain yang akan resign dari kantor, setelah makan soto betawi favorit. Sambil jalan, kami berdua ngobrolin banyak hal seperti biasa, sampai nggak lupa ke topik tentang cowok. Hehehe, maklum, namanya juga cewek-cewek.

"Jadi, lo kenapa nggak berani untuk nyapa dia setiap ketemu langsung?" tanya saya.

"Karena gue belum bisa, dan mungkin belum mau, untuk mengatur ekspektasi gue, ke dia." jawab teman saya itu.

"Ngatur ekspektasi?"

"Iya."


Trus kata-kata dia langsung terngiang-ngiang di dalam kepala saya, sampai sekarang.
Mengatur ekspektasi.

Nggak tau siapa yang mulai, tapi emang katanya, "expectation kills". Kalau kita nggak mau kecewa, ya jangan berekspektasi. Karena kalau kita udah berekpektasi dan hal yang kita harap-harapkan itu nggak sesuai sama bayangan, nanti jadi kecewa sendiri, sedih sendiri, marah sendiri, susah sendiri.

Iya! Bener banget! Setuju!



Tapi......

Living in this world, as a girl yet to be a woman in her 20s who's still unsure about everything, saya ngerasa "mengatur ekspektasi" itu adalah sebuah tugas yang berat. Berat banget nggak sih? Kayak, mau gimanapun, kita pasti akan selalu berekspektasi sama hal apapun. We, humans, set expectations to all our surroundings.

Saya tuh orang yang gampang banget berekspektasi sama segala hal. Uuuuuhhh. Mungkin saya lebih suka ngegunain kata 'faith' daripada 'expectation'. Dan itu, susah untuk bisa diatur. Mau sok-sokan cuek bilang, "Ah gue sih nggak ngarep", atau "Gak mikirin sih, kalau rejeki ya nggak kemana, kalau jodoh ya pasti ketemu, kalau emang udah takdirnya ya pasti ada jalannya." pun, dalam hati pasti tetep aja ada harap-harap cemas degdegserrr sendiri. Hahahahaha. Kayaknya semua orang pasti gitu deh! Eh, iya nggak?

Walaupun kita udah mencoba mengatur, atau sampai mengenyahkan ekspektasi, tapi udah nature nya manusia untuk punya harapan. Dan emang bener, sometimes we expect or put so much faith in certain things/people. And when the things doesn't meet our expectation, we ended up being disappointed. Tapi, nggak lantas kita jadi bisa berhenti buat berharap pada hal-hal selanjutnya nggak sih?

Yes. Expectations create damages, but we can't help to still expect.

Kamu ikutan suatu lomba, pasti kamu ada rasa berharap untuk bisa menang.

Kamu punya perasaan sama orang lain, pasti ada harapan orang itu punya perasaan yang sama kayak kamu.

Itu, wajar sekali. Dan itu, emang fitrahnya manusia. Saya salah satu yang kayak gitu! Hahahaha.


TAPIIII....

Kalau outcome-nya nggak sesuai sama harapan saya, saya lagi dan masih belajar banget buat menerima aja gitu. Kayak, yaudahlah yaaaa. Karena saya tau, nggak semua yang saya mau bisa saya dapet. Nggak semua orang bisa memenuhi ekspektasi saya. Nggak semua orang punya pikiran dan hati yang sama kayak saya. Sama seperti saya, yang juga pasti nggak sesuai sama ekspektasi orang yang udah berekspektasi ke saya (duh, ekspektasi-ception haha).

Untuk nggak ngelakuin sesuatu karena kita takut buat berekspektasi, errrr.... rasanya terlalu disayangkan ya? That would be like saying that we shouldn't have do something, or loved, in the first place. Karena takut kecewa, kita jadi menolak untuk berbuat sesuatu. Saya sering begitu, tapi pada akhirnya saya sadar kalau, people can expect, and people should expect.

Apa yang teman saya bilang itu bener, kita harus bisa mengatur ekspektasi. Tapi juga gimana cara kita mengatur dan menyiapkan perasaan dan diri kita sendiri, untuk menerima apapun hasil dari ekspektasi kita. Karena kalau nggak ada ekspektasi, nggak akan ada sesuatu yang akan kita mulai. Whether that story will turn to be beautiful or give us a heartache, let it be. Because in the end, we will always be okay.

So, set the bar of expectation! But set it where humans can reach, no above the heavens though.

*Semoga bisa diaplikasikan terhadap diri sendiri*

:),

You May Also Like

0 comments