twitter instagram linkedin
  • HOME

Recent song on play: The Script - Give The Love Around

It's funny to see what people can assume about the others, based on their perspective. Yes we can't live without people judgments, it's natural. What we do, why we do, how we do. But lately, too many wrong people ask the wrong questions at the wrong amount of time. They act as if they know everything, and it's appallingly irritating.

To make your life on your own without having to include other people in the drama you don't wish to be in is hard. It's even harder when people seems like they're always misunderstanding my behavior, what I do, how I act. It's too hard to explain that, I really am the kind of person who care, and love about anything, anyone, a little too much rather than the others. And if someone out there mistaken that, I sincerely apologize.

I just want, and I always want to spread love. I've said that for like a million times. And there are many kind of love out there. For me, in the days my youth now, I am more interested in making my parents proud of me, chasing my dreams, sharing with my bestfriends, doing good deeds, and looking for lots of new experiences. And that's the love I bring out of myself. 

I am just like you, trying to figure out all the broken puzzle in life. At times things fit perfectly, other times it's scattered all around the floor. But however it might end up or how big the result would be, I believe it's going to make a very beautiful picture, fulfilling with love. :)

So, for the gossip and issues out there, this is a secret I'm telling you: Yes, he is a perfect guy that has the complete package we're always looking for. He's so caring and loving person. And I love him! But I'm not in love with him. Our relationship is even closer than lovey-dovey couple, it's more like.... family. A brother and a sister. And if I could say, it's impossible to have that kind of feeling, towards our family, right? Haha. By this means, it's your right to (once again) assume it. Who is this 'him'? :p

Na-ah, I'm just kidding ;)

I'm not planning to be in a relationship this current time. So please, please, don't get me wrong. All those careness and love I give to them, it's nothing but my gratitude for the very supporting people in my life. It's because I love them so much, I don't wanna take them for granted.

Love isn't always just for a boyfriend or girlfriend.

Sometimes we forget that, so we all just focus to one person, and get used to the other relationships (like family, relative, and friends) and eventually, we take it for granted.

That's why I always try to care about my beloved people. From the simple things like make sure they eat well, sleep well, live well, everyday. I always give a call to my parents, texts them like everytime. I sometimes chat my whole classmates (yes it's 60 people) just to remind them to not forget to eat and pray. Many people out there always misunderstanding that. It's not like flirting or trying to get attention or anything else, really....

The strongest power of a careness can making the heart flutter and give a happiness towards others. By making a time to do the little things like that, while we put our thoughts and heart in them, we will realize how much those people means, once again.

So please keep this in our mind: there are many kind of love out there.

And as The Script says:

Always give the love around ♥





Ada masanya kita berbagi tawa dan cerita bersama, namun akan tiba saatnya ketika kita hanya bisa saling mendoakan dan kembali berjalan sendiri-sendiri, menuju kehidupan yang baru.

Sebelum waktu itu datang, maka biarlah tulisan ini, menjadi sekedar ungkapan rasa bersyukur gue karena pernah memiliki kalian.

Tiga tahun yang lalu, ketika gue pertama kali menginjakkan kaki di departemen SIL, gue nggak pernah nyangka akan ketemu orang-orang seperti kalian. 

Tami, Maya, Pepew, dan Tama....

Inget nggak kenapa sih kita pertama kali bisa deket? Sejak kapan? Hahaha.
Gue juga lupa sih :p
Yang jelas, gue, Tami dan Maya udah kenal semenjak TPB karena kita satu kelas besar. Trus Maya dan Tami kenal Pepew karena satu AK pas Techno F. Trus Pepew juga kenal sama Tama. Karena si ini kenal itu dan itu kenal ini, jadi deh kita berlima mulai deket dan main bareng. Ya nggak sih? Hahahaha tau ah~


Semester 3, karena kita dihadapkan sama situasi yang asing, kelas yang baru, temen-temen yang baru, lingkungan dan pelajaran yang baru, kita jadi stick together bingittt nggak terpisahkan kayak perangko. Woelah. Kalian berempat itu sahabat pertamaaaaaaa yang gue punya di SIL. Gue inget, kita kalau dikelas (hampir) selalu duduknya berjejer berlima, suka main Bingo kalau lagi Stadin nya (Alm.) Pak Garjit, sampe les kalkulus bareng.


Karena les bareng itulah bikin kita makin dekeeeeeettt banget. Dulu yang udah punya pacar cuma Tama. Pepewe masih cari-cari gebetan, dan yang cewek-cewek masih STMJ (Semester Tiga Masih Jomblo </3) hahaha. Gue inget kita selalu curhat-curhatan bareng sebelum les di Katalis yang di Bateng. Rutinitas kalau mau les dulu itu selalu jalan kaki bareng ke Katalis, trus duduk-duduk di teras, trus les tapi sambil bercanda mulu, sholat berjamaah di ruang kelas dengan Pepew dan Tama yang suka sama-sama nggak mau jadi imam, trus pulangnya makan bareng di Dahlia dan suka rebutan mendoan sosis! Hahahaha. Dulu itu, Pepewe jadi gebetan bersama. Hahaha. Inget juga nggak Pew, gue pernah mau nyomblangin lo sama Tami? Habiiis, lo nolak gue mulu sih. Ahahahaha.


Sampe tiba-tiba Pepew kecelakaan tabrakan motor, tangannya nggak bisa dipake dan harus diperban sampe hampir sebulan. Kita pun ikut riweuh ngurusin Pepew. Dari mulai jenguk ke rumah, sms perhatian, sampe ngebawain tas nya, nyuapin makan, juga beresin meja dan nyiapin alat tulisnya Pepew kalau mau belajar. Kurang sweet apa coba? :') Hahahaha.


Kita berlima juga jadi saksi sejarah dari mulai proses pedekate nya Maya dan Adam sampe akhirnya mereka berdua jadian. Hayooooo Maya inget nggak? Hahahaha. Dari mulai modusnya Adam ikut main ice skate, sampe bela-belain dateng dari Jakarta ke Bogor cuma buat belajar bareng Maya, trus habis itu pulang lagi. Hahaha. Gue dan Tami juga udah kayak dokter cinta yang tiaaaaap hari dengerin kegalauan dan kebimbangannya Maya buat nerima/nolak cintanya Adam. Dan kayaknya baru kemaren gue inget mereka jadian pas banget habis tahun baru, sekarang udah pacaran lebih dari 2 tahun aja. Gimana bisa waktu kerasa cepet banget yah? :')


Semester 4, walaupun gue dan Maya udah sama-sama punya pacar, tapi kita berlima masih tetep deket, ditambah dua orang baru si pacar Maya dan gue itu. Kita masih sering jalan bareng, kayak sekedar nonton bahkan sampai makan internetju di Puncak Pas. Sungguh nggak penting. Hahahaha. Tapi lama kelamaan, karena mulai kegerus zaman dan banyaknya prioritas-prioritas lain yang mulai bermunculan, pada akhirnya kita mulai kepisah-pisah. Kenal sama temen-temen lain, punya kegiatan-kegiatan baru, kita jadi jarang kumpul lagi.


Kalau kata Tama belum lama ini, "semester 5 sama 6 gue nggak pernah ngobrol lagi Rim sama lo." Itu bikin gue cukup..... Dheg. Kayak ditonjok sama Chris John. Hahaha. Tapi beneran bikin gue mikir, emang iya ya? Segitunya kah gue lupa sama sahabat-sahabat gue ini? Emang sih, semester-semester itu gue bener-bener kayak sibuk banget pacaran. Seenggaknya gue masih deket sama Tami dan Maya, atau sekedar curhat dan dengerin curhatnya Pepew. Tapi emang gue ngerasa jauh banget sama Tama. Kenapa  gitu ya Tam? Hahahaha.


Tapi yang namanya sahabat, mau gimanapun juga, mau kita berantem, ribut, kesel-keselan, bosen, atau apapun, pada akhirnya kita selalu punya jalan untuk balik bareng-bareng lagi.

Sampai akhirnya sekarang, ketika kita udah mau lulus, toh ternyata kita masih, dan selalu bisa deket. 

Turning pointnya sih gue rasa pas kemaren gue putus yah. Iya nggak? Bener kan? Hahahahaha.

Jujur gue sama sekali nggak nyangka, setelah semuaaaaaaa yang gue lakuin, "membuang" kalian gitu aja, kayak lupa sama kalian, tapi ternyata kalian nggak pernah berhenti peduli sama gue. Kalian selalu disana, siap nge-back up gue kapanpun gue butuh. Kalian orang pertama yang langsung nolong gue pas gue jatuh, dengan cara kalian masing-masing yang berbeda-beda. Dan kalau gue belum pernah ngomong, I'm eteeeeeeernaly beyond grateful and thankful. Bener-bener. Sampai gue sering mikir Ya Allah.... Gue emangnya udah ngapain sih? Apa yang udah gue kasih ke kalian sampai kalian kok bisa sebaik ini sama gue? Dan gue nyesel. Sangaaaaaaaaatttt nyesel karena udah ngebuang-buang banyak waktu yang harusnya bisa gue habisin bareng-bareng kalian.

Ternyata, dari mulai Tama baru pacaran sama Nadia 2 tahun sampai sekarang udah lewat 5 tahun, dari mulai Pepew jomblo trus punya TTM-an yang akhirnya jadi pacar dan kemaren baru putus, dari mulai Maya yang dideketin Adam sampai sekarang udah jalan lebih dari 2 tahun, dari mulai Tami jomblo trus tersandung skandal 43 hari dan nemuin calon suami super baik kayak Boshen, dari kita berlima masih lugu dan imut di semester tiga sampai sekarang udah mau jadi sarjana, kita toh pada akhirnya masih bareng-bareng....... :')

Bahkan sampai akhirnya kita jadi akrab banget juga sama Boshen dan Adam. Hahahaha.


Kalau mau bilang "terimakasih" harus bayar, mungkin gue sekarang udah masuk penjara karena nggak mampu bayar hutang.

Terimakasih, terimakasih, terimakasih.

Untuk Tami....
Terimakasih karena udah mau jadi "belahan pantat" gue yang nggaaaaaaak bisa terpisahkan. Hahahaha. Kalau lo masih meragukan cinta gue ke lo bebs, lo bisa buka post-post gue, tonton video dari gue, lihat lagi foto-foto kita berdua. Lo adalah pendengar yang sangat baik. Yang selalu bisa dan mau jadi tong sampah gue, dan semua orang kayaknya hahaha yang kalau lagi galau dan sedih, ataupun ada masalah, cuma butuh didengerin, dan ditenangin. Lo selalu bisa menempatkan diri lo untuk jadi buku diary yang nggak pernah kehabisan halaman. Terimakasih, untuk selalu nemenin gue dari pagi sampai ketemu pagi. Masih inget yang gue pernah bilang kan? Kita harus tetep temenan sampai punya anak bareng, jadi ibu-ibu rempong bareng, dan santai-santai bareng pas udah jadi nenek-nenek yang (masih) cantik. Hahahaha. Doa gue, semoga Allah menjodohkan lo sama Boshen. Karena kalian udah idaman bangeeeet deh pokoknya! Asal gue jadi istri keduanya yah? Hahahahaha :p

Untuk Maya....
 Terimakasih karena selalu mewarnai hari-hari gue sama keriweuhan dan keceriaan lo yang nggaaaaaaaak pernah habis. Gue suka heran, lo tuh nggak pernah sedih ya May? Hahahahaha. Karena mau segimananya pun lo ada masalah, lo nggak pernah nunjukkin itu semua. Lo selalu jadi orang yang paling ceria. Makanya, kalau gue lagi sedih, badmood, marah, apapun, gue selalu nyari lo. Karena lo nggak pernah gagal bikin gue minimal senyum lagi dengerin ocehan lo yang nggak ada habisnya. Hahahaha. Pahala lo banyak banget loh May. Terimakasih, untuk selalu bisa mengibur gue dalam situasi dan kondisi apapun. Pesen gue, semoga Maya bisa berkurang rempongnya. Hahahaha. Udah nggak paham lagi dari semester tiga sampai sekarang, masiiiiih aja paling lelet dan selalu bikin orang nungguin lo, sama aja kayak si Adam! Hahaha. Jangan pernah kehilangan keceriaan lo ya May, karena dengan itu, sadar atau nggak, lo mampu menghangatkan dan menguatkan orang-orang disekeliling lo. Gue tau lo cewek yang kuat banget, karena lo nggak pernah mau ngasih liat ke orang kalau lo lagi sedih. Tapi jangan pernah lo mendem semuanya sendiri, inget, selalu ada gue :)

Untuk Pepew....
 Terimakasih karena nggak pernah berhenti sayang dan perhatian sama gue. Lo selalu bisa bikin gue ngerasa tenang, dan percaya kalau semuanya bakal baik-baik aja. Lo yang paling dipercaya nyokap gue, lo yang paling rewel kalau gue udah mulai nakal nggak mau makan, pulang malem, dan lupa ngabarin nyokap. Lo orang yang pertama gue hubungin kalau gue udah ngerasa ngedown banget, dan lo selalu bisa bikin gue bangkit lagi. Karena lo selalu bilang ke gue, kalau gue itu berharga. Itu yang bikin gue kuat dan harus kuat untuk terus ngejaga diri gue sendiri. Terimakasih, untuk selalu jadi sahabat cowok yang penuuuuuuuh kelembutan dan kasih sayang. Nggak cuma ke gue doang, tapi juga ke Tami dan Maya. Karena lo emang paling nggak tega kalau udah ngeliat kita sedih, apalagi kalau sampai nangis. Makanya kita bertiga dekeeeeeeeeeet banget sama lo, sampai nggak jarang timbul gosip yang aneh-aneh ya Pew. Hahahaha. Tapi yang penting lo tau, kalau gue udah bener-bener nganggep lo kayak kakak gue sendiri, yang selalu siap ngejagain gue, dan bisa gue andalkan. Lo haruuus dapet perempuan yang baik Pew, karena lo terlalu baik! Pokoknya kalau nanti punya gebetan baru, harus dikenalin ke gue dulu hahahaha :p Gue selalu doain semoga lo bisa terus jadi laki-laki yang baik, calon imam yang baik untuk perempuan lo nantinya.

Untuk Tama....
 Terimakasih karena ternyata selalu ada dan siap untuk nemenin gue, gimanapun gue lupa dan nggak peduli sama lo. Dengan lo yang riweuh, kepo, dan ngeseliiiiiiiiin banget itu, gue nggak nyangka ternyata lo segini baiknya sama gue. Hahahahaha. Terimakasih, untuk selalu ngingetin gue kalau gue nggak sendirian. Terimakasih untuk selalu ngingetin gue tiap kali gue salah atau kelewat batas. Karena dibalik omongan lo yang suka nggak diayak, pedes,sarkastik, dan kadang bikin sebel itu, gue tau kalau lo selalu pengen gue dapet yang terbaik. Lo adalah orang yang selalu nunjukkin kebenaran dan kejujuran ke gue, sesakit dan sejahat apapun itu. Dan itu yang bikin gue belajar untuk pada akhirnya bisa menerima segala sesuatunya dengan lapang dada. Gue ngerti banget itu Tam, walaupun emang ngeselin sih. Hahahaha. Lo bukan tipe orang yang ngasih nasehat bagus, wejangan panjang lebar, kata-kata manis atau apapun itu, lo cuma perlu ada disana, nemenin saat sahabat-sahabat lo butuh. Dengan semua perhatian dan kepedulian lo yang lo tunjukkin dengan cara lo sendiri itu, lo bener-bener supeeeeerrr baik. Jangan makan mulu Tama, nanti makin gendut dan merah kayak babi. Hahahaha. Jangan suka badmood, dan jangan bersikap jahat ke orang yang ngejahatin lo, karena lo terlalu baik untuk jadi orang yang nggak baik.

"You know how life can be. It changes over night. Its sunny but raining, but its alright.
A friend like you always makes it easy. Through every up through every down,
you know I'll always be around. Through everything you can count on me."
Gimana gue bisa berhenti bersyukur karena punya sahabat sebaik dan sesempurna kalian. Karena masing-masing ke-nggak sempurnaan kita bisa ditutupi dengan sempurna oleh satu sama lain, sehingga kita jadi...... lengkap. :)


Kalian ngajarin gue bahwa yang namanya sahabat, nggak perlu dideklarasiin besar-besaran, nggak perlu pergi bareng-bareng setiap hari, nggak perlu ada di mention twitter atau tag path. Karena gue tau, sejauh apapun kita, sesibuk apapun kita, sesulit dan seseneng apapun kita, ketika ada yang butuh, maka kita hanya akan, dan selalu siap untuk ada disana. Bareng-bareng, untuk saling menguatkan. :)


Udah nggak ada lagi yang perlu gue khawatirin atau takutin, nggak ada lagi yang namanya malu atau jaim. Tiga tahun mungkin emang bukan waktu yang lama, tapi itu waktu yang cukup untuk kita saling kenal satu sama lain. Gue nggak perlu jadi orang lain, karena kalian selalu bisa menerima gue apa adanya. Dalam kondisi apapun. :)


Udah beribu-ribu momen kita laluin bareng-bareng, udah banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik dari diri kita masing-masing dan lingkungan sekitar. Waktu terus berjalan, kita tumbuh dan berkembang, dan hidup akan tetap berubah. Tapi satu hal yang pasti, perasaan dan kasih sayang gue ke kalian akan selalu sama. :')


Remember, through every up, through every down, we will always still here, there, and everywhere but together :)

Jangan lupa untuk tetep traveling bareng ya, sampai tua nanti! :D



Infinity love,




Sometimes I write and just save it, just to pour my heart out and not share it to the world. Sometimes I delete it right after I publish it, because some of them are too honest and sincere that it scares me. Like how you feel when you're about to confess the truth, to spill something that bothers you... Or just simply to share your story.

I know how people judge me, bad-mouthing me, or anything you could talk about me because of my posts here. But I don't think I can bear the strain of keeping it all to myself. This is the point of sharing, to let people know our story, and let them learn from it. Indeed, there's always two side of every story. Here and there, this and that. It's all the matters of point of view. So in this blog, I give mine.

I just want to share about what I REALLY have been going through these days. How I could deal with my past. How I learned to let it all go. How I finally stand up again. After all those pain....

Lies, cheating, betrayal, disappointments, loss.

Once again, I'm not seeking any attention, I'm not making dramas, and I'm not playing as a victim. This all just one of my experiences, in the phase of life.

So, here I am. I don't wanna talk about what happened in the past, surely you all have known too, with many version of the story. Sometimes I feel like an opened book. People seems like they know more about my life rather than my own self. I'm pretty surprised with that. Instead, I wanna share about my 'healing period'.

It's a matter of accepting and adjusting with things that happened because we have no other choice, right? Because, no matter how hard we do or try or wish with all our might, it has happened. And there's nothing we can do about it. Anger, sadness, hatred, feeling down, I found it all just useless.

So I decided to enjoy the period. When those pain follows me everywhere I go, everytime. I feel like dying, and being traumatic sometimes. I became unstable. Laugh at one time, and the next second thing I just wanna cry. Haunted with nightmare, trapped in the loneliness, lost in nowhere. I gone through it all.

Moving on is easy. Distracting ourselves from the past is somehow easy if we're busy, when our friends are around or when we have something to do at the moment. What’s hard is staying moved on. It's one-strike-memories or those flashback-burns that really get to us, it's when you have nothing to do and hear the noise in your head, in every song you used to hear and places you used to spent together, it's in you. That's what makes staying moved on is hard. Very hard.

But then, they are there. My family, my most loving and caring best friends, my dreams, my future. There are people and things in our life will always be there, to keep us going. I see them, and then I feel like I could face it all.

I decided not to run and hide. I stand tall, and accept it all. I make peace with my past, forgive what happened. Everytime I hear or see him with his new partner, I'm just hoping that he will be happy. It's not a cliche, it's because he struggled so much to reach his happiness, with all those pain he made for me. And if now he ain't happy, then what this all for?

That was a miserable period. But I have no other choice except enjoy it until the pain would slowly be no longer there. And that's true! When time's passing, it doesn't heal the pain, but teach us how to getting used to live with the pain, until the pain is gone itself. "And it's like you pull off the band-aid, and it hurts, but then it's over and you're relieved."

That is what I feel now. Relieved. :)

I know now, that I WAS happy in disguise, for I used to try to please one person, for over than two years. I was like live in denial. Scared of this, insecured of that. Too much prejudiced, too much worried.

But I am free now. I really am more happy than yesterday. And it such a relief that I took right decision to change my life forever.

But I'm not regretting my past. However I was happy too back then. I had many beautiful memories, good lessons, and everlasting journey. It helped me become the person I am today. :)

Haah, I didn't expect I will get back this fast. I was thinking that I will ended up falling down for a quite long time. But it feels like a miracle to see myself now. I'm 100% all okay. Those pain just..... really has gone. It's really true. :) Yes, the scars still there, and will always be there. But it doesn't matter, because it's a part of me. A part of my past. A part of my life.

So I think, the key is just to whole-heartedly accept everything. Make peace with life and fate. And always keep the faith, that in the end we will always be okay.

There's one scene in movie I love the most, that inspire me a lot. It's Holly's letter for Gerry in P.S. I Love You:
"... Dear Gerry, you said you want me to fall in love again, and maybe someday I will. But there are many kind of love out there. This is my one and only life. And it's terrible and great and short and endless thing and none of us comes out it alive....."
So, yes. We only have one life. And I don't want to waste mine with regret, sadness, or anything that useless. People come and go, things change. It's how the universe works. We have to deal with it. And we are all alone, indeed, in the end. So why scared?
"Alone or not, you gotta walk ahead. Thing to remember is, if we are all alone, then we are all together in that, too."
Now what I want is just to spread love. To my family, my friends, for all the people who never looked down or doubt or grew tired of dealing with me. :D

And I'm eternally grateful for everything I have now :)


P.S: ...... Guess what?  ♥



22 Januari 2014

Selamat pagiiiiiii! Foto diatas adalah foto cewek-cewek di mobil satu. Iya, jadiiii karena yang ikut jumlahnya sebelas orang, otomatis kita harus nyewa dua mobil. Jadilah dibagi, di mobil pertama ada Didi yang jadi supir, terus Boshen, Tamima, gue, Buneg dan Lia. Di mobil yang satu lagi ada Pepewe, Adam, Maya, Tama, dan Nisa-nya Pepew.

Sebelum lanjut cerita, mau ngasih tau dulu kalo mobil satu tuh mobil paliiiing makmur! Kenapa? Karena makanan dan segala cemilannya berlimpah banget hahaha. Kenapa gitu? Ya karena ada Buneg lah! "Gue kalau telat makan perutnya bisa sakit." "Lah kan lo udah ngabisin cemilan daritadi?" "Ih, itumah cuma makan angin!" -Buneg, 2014. Fyi padahal cemilannya segala keripik, oreo, kacang, sampe roti :') hahahaha


Lanjut.

Hari kedua di Bali, destinasi pertama kita adalah Pantai Pandawa, di Nusa Dua. Sebenernya sih nggak ada yang tau jalan kesananya, tapi namanya teknologi udah canggih banget ya, jadilah kita manfaatin tuh yang namanya GPS. Di mobil satu GPS nya pakai hp gaul Tami. Tapi ini bukan sembarang GPS. Karena apa? Karena ada suara mbak-mbak yang nunjukin jalannya, super lengkap! Hahaha salut. Dimobil dua, kali ini yang nyetir nya Pepewe, soalnya Adamnya capek. Disini sepanjang jalan semua was-was, soalnya Pepewe nggak meyakinkan sih nyetirnya hahaha. Entah berapa kali udah itu mobil mesinnya mati ditengah jalan, atau nggak kuat pas nanjak. :")

Sampe shock disetirin Pepew, akhirnya nyari minum dulu hahaha
Biar maksimal pas foto, harus persiapan dulu :') sampe ngeroll rambut dan pake koyo ya May :')
10.00 WITA

TA-DAAAA!!! Setelah naik turun ngelewatin hutan dan nyasar sana sini, akhirnyaaaa PANTAI PANDAWA! Wuiiiihhh.... Pas jalan masuk nya aja udah decak kagum semua, Subhanallah bagus bangeeeettt! Beda banget sama Kuta atau Sanur yang rame dan udah kotor, Pandawa masih perawan. Sepiiiiiiiii. Sebelum masuk, harus bayar dulu 5ribu per mobil. Kanan kiri tebing, rumput hijau ngebentang, langit biru bersih, patung-patung para dewa yang super besaaaar, dan pasir putih..... Aaaaaakkkk! Langsunglah anak-anak pada narsis semua!

Patung Arjuna!
Padahal tadinya mau syuting ftv. Huf </3

11.30 WITA

Tujuan kita yang kedua adalah GWK. Kebetulan letaknya nggak jauh dari Pandawa, cuma sekitar 15 menit. Tiket masuk di GWK untuk mobil (kalau nggak salah) 15ribu dan per orangnya 40 ribu. Di GWK kita nonton pertunjukan Barong, trus muter-muter dan foto-fotolah. Karena itu udah masuk jam makan siang dan udah gerah banget, gue nggak terlalu nafsu buat foto-foto, laper. Hahahaha.


Aaaaaaaand the most epic photos of the day are...........
EKSPRESINYA PEPEWE ITULOH! HAHAHAHA
Habis dari GWK, kita lanjut ke Dreamland. Sebelumnya kita makan siang dulu dipinggir jalan, nemu warung namanya Warung Muslim. Lagi-lagi kena tipu, di banner nya mah ya harganya misalnya 10 ribu, eeeh pas bayar jadi dua kali lipatnya hahaha. Habis makan, kita masuk ke kayak perumahan gitu, soalnya pantai Dreamland letaknya di dalem kompleks tersebut. Masih gersang, berantakan dan sepi banget. Baru ada beberapa hotel yang udah jadi.

Untuk ke pantainya, kita dianter naik mobil kayak L300 gitu, dengan bayar 15ribu, soalnya mobil diparkir di tempat yang lumayan jauh dari pantai. Nyampe di Dreamland yang katanya bagus banget itu, gue sih kok nggak ngeliat apa bagusnya yah. Pantainya kecil dan bule nya terlalu banyak, jadi penuh hahahaha. Udah gitu karena nggak niat buat basah-basahan, kita semua nggak ada yang bawa baju ganti. Sialnya pas lagi foto-foto, bhuuuusssshhhh ombaknya gede banget booooos, celana gue basah semua. Jadilah terpaksa beli legging aneh disitu.
Skandal terus berlanjut.... Lihat ada yg aneh di foto paling bawah? :') HAHAHA

Habis dari Dreamland, kita lanjut ke pantai ketiga, namanya Pantai Padang-Padang. Letaknya nggak jauh dari Dreamland. Sebenernya sih beberapa anak udah males, capek ngeliatin bikini bule hahaha. Tapi karena searah juga, yaudah sekalian aja mampir. Gue, Zidi, Buneg dan Lia sih niatnya lain, kita semangat ke Padang-Padang karena nyari...... ES KELAPA! Hahahaha aus bangeeeettt habisnya. Akhirnya kita misah-misah. Tami dan Boshen nunggu di mobil karena Boshennya sakit, kecapekan kayaknya ngurusin kita yang riweuh huhu </3

Pantai Padang-Padang itu unik! Jadi pas mau ke pantainya, kita harus masuk ke goa-goa gitu dan nurunin banyak tangga batu. Kalau pas turun sih fine aja yah, naaaaah pas naiknya itu loh! Bisa dibayangin capeknya? Disinilah malapetaka terjadi...... BUNEG NGGAK KUAT NAIK! Lalu dia minta gendong sama Didi. Si Didi marah-marah nggak mau. Akhirnya Buneg berjuang sekuat tenaga daaaan berhasil :') Tapi habis itiu dia 'engap dan mau muntah. Padahal baru minum es kelapa :( hahahaha

GAK TAU MAU KASIH CAPTION APAH. KETAWA AJA DEH HAHAHAHA
16.30 WITA

Habis keliling pantai, kita mampir ke Uluwatu buat ngeliat sunset. Sebelumnya karena Boshen masih tepar, akhirnya gue yang jadi navigator. Tapi ya gimana, kayaknya emang nggak bakat baca peta, sampe akhirnya gue menjerumuskan anak-anak ke jalanan kecil, aneh, dan kanan kiri jurang. Intinya kita... NYASAR. Si mbak-mbak GPS udah marah-marah nyuruh puter balik. Akhirnya kita puter balik. Mobil satu sih langsung satsetsatset aja karena Didi handal. Nah yang masalah ya mobil dua lah. Si Pepewe mau muter tapi trus kagok dan mobil mundur sendiri. Belakangnya jurang. Anak-anak panik langsung pada lari-lari keluar dari mobil. Hahahahaha.

Nyampe di Uluwatu, Buneg yang daritadi kolaps gara-gara kecapekan naik tangga di Padang-padang jadi mual, pengen muntah. Emang dasar anak-anak pada jahat banget ya, biasanya orang kalau mau muntah kan riweuhnya harusnya "Da ini minyak kayu putih Da!" atau "Daaa, kantong plastik Da!". Lah ini? "Idaa tahan da!!! Liat Da, ada sate padang!! Nasi goreng!! Martabak!!" Hahahahahahahaha.

Uluwatu! <3
Hasil Buneg memaksa bule buat foto bareng. Katanya mau dia cium tapi cuma nyampe ke ketek :(
Karena gue gak punya pasangan, jd job nya adalah motoin orang-orang pacaran. Gini deh :(
Habis keliling-keliling itu, udah capek dan laper banget akhirnya kita pulang ke Denpasar. Nah ini pelajaran penting banget. Di saat kamu traveling, sebenernya hal yang paling harus diperhatikan dan dipersiapkan bukan destinasinya, tapi TEMPAT MAKAN NYA! Karena urusan perut emang nggak bisa diganggu gugat. Ada yang kalau laper jadi sakit perut, ada yang jadi lemes, ada juga yang jadi badmood. Naaah kayak bapak supir kita yang satu ini. Zidi. Entah kenapa setiap laper, skill nyetirnya langsung kayak Paul Walker di Fast and Furious. BEEEERRRRRBAHAYA! Hahahaha *kasih pecel ayam*

****

23 Januari 2014

Pagi-pagi, kita udah cuss lagi ke Nusa Dua buat main airrrrrrr. Cihuy, segala perlengkapan udah siap dibawa. Kebetulan Pepewe dapet voucher diskonan *muahaahahaha* jadilah semua pada semangat. Tapi apalah mau dikata....... Entah dewa apa yang ngikutin anak SIL, tiap kemana-kemana, ngapa-ngapain, pastiiiiiii aja ada insiden nggak disangka. Ya yang malu-maluin lah, sampe yang nggak habis dipikir. 


Disaat kita udah sampe lokasi, udah turun dari mobil, udah bawa-bawa handuk dan baju ganti, tiba-tiba......

ITU.

KUNCI MOBILNYA PATAH.

PATAH JADI DUA.

-_____-"

Nggak ngerti lagi itu gimana tiba-tiba bisa gitu, tanyalah pada Adam karena dia tersangkanya! Dia! Akhirnya semua panik kan, itu mobil nggak bisa dikunci. Waduh, gimana nih. Disaat semua pada panik, Tama udah riweuh-riweuh, eh Boshen malah asik makan bakso Malang sama Didi. Akhirnya gue yang disuruh nelfon Pak Putu, minta dijemput.

Setelah nunggu kira-kira setengah jam, akhirnya Pak Putu dateng :') Doi emang paling sigap! Kalo ada yang mau nyewa mobil di Bali, kontak Pak Putu aja ya bilang temennya Rima. Udah akrab :3 (saking selalu ngerepotinnya hahaha). Habis semua masalah mobil beres, langsung deh kita ke beach club nya. Namanya: Honeymoon. Ini entah nyindir apa gimana, namanya sih asik, lah tapi yang dateng anak-anak setres. Bulan madu dari manenyeeee :(

LIAT AJA! GIMANA GAK ANEH? HAHAHAHA
Kesialan kita belum berakhir sampe disitu. Karena udah siang, kita ditolak sama mbak-mbaknya </3 Katanya udah kesiangan, ombaknya udah gede. Kita disuruh balik lagi besok. HUHU ANTIKLIMAKS.

Akhirnya kita puter balik. Karena nggak tau mau kemana, kita mutusin buat ke Tanah Lot ngeliat sunset. Dari Nusa Dua ke Tanah Lot itu kayak ujung ke ujung. Jauuuuuuuuuh banget. Kita baru sampe disana jam setengah 6 sore. *pegangin pantat yang tepos*
Begitu nyampe, kok pada bergerumul gitu? Taunya malah..... Beli rujak! Ampun deeeh -_-

Habis ngeliat sunset (yang nggak keliatan), perut udah nggak bisa diajak kompromi. Karena kalau diskusi soal makanan pada nggak ada solusinya (semua jawabnya: terserah), pilihan yang paling gampang adalah: CARI AJA MEKDI. Akhirnya kita dengan semangat '45 dan diiringi musik dari perut masing-masing, kita berangkat nyari mekdi.

Emang ya, papan petunjuk jalan belum tentu sahih. Seringnya sih malah bikin sesat. Pas di jalan, kita liat plang mekdi disuruh belok kanan, 4 km lagi katanya. Asiiiiiik! Tapi setelah belok kanan, trus ada perempatan. Nah loh, mesti kemaneeee? Kagak ada lagi petunjuk jalan. Batre hape udah pada tiris, perut laper berat, dan yang paling bahaya: DIDI MULAI BADMOOD! Oh Tuhan.... Ini situasi yang sangat menegangkan di mobil satu. Akhirnya kita nyuruh Tama yang jadi navigator.

Nggak ngerti si Tama pake GPS nyari nya apa, kita muter-muter lewat Seminyak yang sempit, macet, penuh bule..... DAN WANGI MAKANANNYA KEMANA-MANA. Duuuuuh. Tapi ngeliat harganya..... Buseettt... Sandwich aja 100k :') Kalo beli cimol udah dapet berapa itu..... Hahahahaha.

Sampe jam 9 malem, kita belum sampe-sampe juga. Di mobil udah nggak ada yang berani ngeliat tampang Didi. Semua sibuk baca ayat kursi dalem hati. Udah berasa syuting bareng Vin Diesel deh hahahahahaha.

21.30 WITA

FINALLY....... MEKDI!!!!!
.........

DI DENPASAR.

Buseeeettt ujung-ujungnya dapet Mekdi di Denpasar --" Ya udahlah, langsung semua udah kayak Tyran, kalaaaaap! Nambah ini, ngemil itu, beli ina ini itu. Kasian banget ngeliatnya hahahahaa ;')

Setelah perut keisi, semua bahagia kembali. Dunia terasa warna warni, dan Didi nggak badmood lagi. Alhamdulillah :'))))) Hahahahahaahaha

23.00 WITA

Karena itu malam terakhir gue dan Didi di Bali, kita pengen nyobain keluar malem. Trus semuanya pengen ikut, akhirnya kita serombongan pergi lagi. Sebenernya nggak tau tujuannya kemana, kalau gue sih pengen ngopi-ngopi, jadilah kita nyoba ke Legian. Nyampe Legian, musik jedak jeduk udah mulai kedenger. Kita mutusin buat parkir mobil dan jalan kaki nyari tempat nongkrong, sekalian ngeliat Monumen Bom Bali.

Aaaaaah aku merasa seperti malaikat yang jatuh ke neraka. Salah alamat. :') Itu Legian kanan kiri sepanjang jalan isinya club dan penuuuuuuhhhh sama bule bule yang mabok. Langsung ngerasa pusing sendiri. Hahahaha. Kita jalan sampe ujung, trus malah makin pusing mata ( cuci mata kalau buat yang cowok hahaha). Ujung-ujungnya kita duduk di...... INDOMARET. IYAH. JAUH-JAUH NYEBRANG PULAU AKHIRNYA INDOMARET LAGI. Hahahahaha. Tapi itu kali pertama gue ngerasa bahagiaaaaaa banget ketemu Indomaret, berasa semua kembali normal :')

Buneg, kembali bikin sensasi. Ceritanya anak-anak pada riweuh pengen minjem kursi sama bule yang duduk di samping, tapi pada malu nanya pake bahasa inggrisnya. Tiba-tiba Buneg dateng dan langsung berinisiatif.....

"Mister........." Anak-anak mikir, wuih Buneg gaya banget ngajak ngobrol bule....

Tapi kalimat itu belum selesai.

Kelanjutannya adalah......

".........Boleh pinjem kursi?"

GUBRAK.

Yaelaaaaah dikira mau pake bahasa inggris. Lah itu bule ya kagak ngarti kaaaaan. Buneg diem. Si bule diem. Buneg kedip-kedip mata. Bule nya shock. Trus yang dilakukan si bule adalah...... NGASIH PRINGLES YANG LAGI DIA MAKAN KE SI BUNEG. Hahahahaahahahaha. Emang dasar tampang nya laper mulu kali ya, sampe bule aja ngerti :'))))) Belum cukup sampe situ, si Buneg juga tiba-tiba disamperin bule mabok dan diajak joget bareng. Gilak. Udah nggak ngerti lagi lah hahhahaha.


Setelah ngobrol ngalur ngidul, bengong nunggu hujan, ngantuk dan badmood, jam 4 pagi kita baru balik ke hotel lagi. 

Extremely exhausted, but worth all the memories :)


To be continued

Newer Posts
Older Posts

Hello, It's Rima!

Hello, It's Rima!
A free-spirited hippy type that often get soaked from dive so deep into her complex thoughts and a lot of big feelings.

Labels

asi vs sufor engagement korean drama life menujurrumah parenthood Rania review film rima's k-drama recap

Blog Archive

  • ►  2023 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2019 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2018 (10)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (2)
  • ►  2016 (35)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2015 (9)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ▼  2014 (40)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ▼  Februari (6)
      • There Are Many Kind of Love
      • Through Every Up, Through Every Down
      • Healing Period
      • Holikoperday! (Part 2)
      • Holikoperday! (Part 1)
      • The Beauty of Time's Passing
    • ►  Januari (8)
  • ►  2013 (18)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (31)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)

Find something

Most Popular

  • Apa Cita-Citamu?
  • Everybody's Changing
  • Lumos
  • Do Something, Make Something
  • We Can't Wait Forever
  • Nozomi, A Hope
  • Conquering Query

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates